Saat ini ada sekitar 7000 bahasa yang digunakan di seluruh dunia (banyak dari bahasa tersebut memiliki beberapa logat daerah). Akan tetapi kaum ahli bahasa berasumsi bahwa pada akhir abad ke-21 hanya sepertiga – bahkan mungkin hanya sepersepuluh – dari bahasa tersebut yang masih bertahan. Oleh karena bahasa adalah ekspresi unik dari warisan intelektual dan pengetahuan budaya dalam setiap komunitas penutur, cara-cara memformulasikan lingkungan hidup dan struktur sosial akan hilang untuk selama-lamanya kalau sebuah bahasa punah. Pada tahun 2000 yayasan Volkswagen (VolkswagenFoundation) memulai program DOBES (dokumentasi bahasa-bahasa terancam punah) dalam rangka mendokumentasi bahasa-bahasa yang berpotensi terancam punah dalam waktu beberapa tahun. Pada tahun 2000 fase percobaan dimulai dengan tujuh tim dokumentasi dan satu tim arsiparis dengan maksud untuk mendapatkan anjuran tentang bagaimana dokumentasi bahasa bisa dilakukan dan cara apa yang paling tepat untuk membangun arsip digital. Sejak itu tim-tim dokumentasi baru dipilih secara tahunan dalam rangka melaksanakan dokumentasi yang signifikan dalam waktu 3-5 tahun. 67 proyek dokumentasi telah didanai dan program pendanaan tersebut telah mencapai putaran terakhirnya pada tahun 2011. Pada tahun 2006 tim-tim dokumentasi yang pertama telah menyelesaikan fase sesuai dengan kontrak, tetapi banyak tim masih melanjutkan pekerjaan dokumentasi walaupun dananya sudah habis. Lokakarya tahunan diadakan agar semua proyek-proyek dokumentasi pada masa lalu dan masa sekarang bertemu dalam rangka pertukaran pengalaman dan hasil. DOBES, sebagai inisiator dan sebagai kumpulan para peneliti, telah mempunyai pengaruh besar dalam disiplin dokumentasi bahasa mengenai masalah teoretis, masalah praktik terbaik dalam pekerjaan dokumentasi, dan masalah alat-alat dan standar.
Dokumentasi bahasa
Disiplin dokumentasi bahasa adalah reaksi para ahli bahasa terhadap hilangnya imanen mayoritas bahasa-bahasa di dunia. Disiplin ini memiliki tiga tujuan utama:
- Konservasi dan revitalisasi
- Melestarikan informasi tentang keanekaragaman bahasa dan harta karun budaya umat manusia untuk generasi penutur dan peneliti yang akan datang
- Memperkenalkan tanggung jawab ke dalam riset linguistik
Tujuan-tujuan utama ini dan keunikan masing-masing tim dokumentasi dan situasinya menentukan bentuk hasil dokumentasi yang akan diserahkan ke arsip digital. Tiap-tiap dokumentasi dilaksanakan dengan bekerja sama langsung dengan komunitas penutur. Data video dan audio dari berbagai genre dikumpulkan. Data itu dijelaskan dengan kumpulan kategori metadata yang standar dan diarsipkan secara digital sesuai dengan standar terbuka, lalu dibuat agar dapat diakses. Selain itu, arsip tersebut harus menjaga kebertahanan materi digital ini dalam jangka panjang. Tempat-tempat menyimpan data dokumentasi bahasa dalam arsip ini berisi jenis-jenis bahan sebagai berikut:
- rekaman audio dan video dengan anotasi yang berbeda kandungannya: biasanya ada sebuah transkripsi dan terjemahan ke dalam satu atau lebih bahasa utama, sering kali ada juga keterangan morfosintaktis.
- Kumpulan foto-foto dan gambar-gambar yang mendokumentasi proses membuat sesuatu, misalnya cara membangun rumah
- rekaman musik dan video kegiatan budaya dan upacara
- dokumen-dokumen tentang affiliasi genetis sebuah bahasa, konteks sosiolinguistiknya, ciri-ciri fonetis dan tata bahasanya, serta keadaan riset, rekaman, dan dokumentasi
Teknologi dalam DOBES
Dari awal program DOBES ingin memperoleh keuntungan dari teknologi mutakhir, dan – saat diperlukan – mengembangkan teknologi supaya cocok dengan kebutuhan dokumentasi. Karena itu topik-topik berikut dibahas dan disepakati secara umum, khususnya dalam fase percobaan
- spesifikasi-spesifikasi format dokumen arsip agar dapat diakses dalam jangka panjang
- rekomendasi-rekomendasi untuk format rekaman dan analisis serta alat-alat untuk memastikan kualitas dan mengurangi usaha konversi
- penciptaan alat-alat baru yang mendukung penjelasan audio/video, pembuatan metadata dan navigasi di domain metadata, serta kerangka-kerangka maju dan berbasis jaringan untuk mengakses dan memperkaya sumber-sumber data dalam arsip
Oleh karena situasi dramatis dari kebanyakan rekaman-rekaman budaya dan bahasa (menurut sebuah survei UNESCO sekitar 80% dari media penyimpanan mengalami kemerosotan fisik/kimia berat), memberikan kesempatan kepada kontributor lain untuk memasukkan bahan berharga ke dalam arsip merupakan hal yang sangat penting. Karena itu, teknologi berbasis jaringan dibuat untuk memungkinkan pengunggahan bahan baru atau versi baru ke dalam arsip. Teknologi ini juga bisa digunakan oleh tim-tim DOBES untuk melanjutkan pekerjaan mereka setelah fase resmi mereka di DOBES sudah selesai.
Dewan-dewan penggurus
Ada dua dewan yang berkoordinasi dan menyertai semua aktivitas DOBES:
Komisi pengendalian mengoordinasikan kegiatan dan menangani isu-isu umum dalam program DOBES. Secara khusus, anggotanya merencanakan program lokakarya.
Panitia penasihat ilmu bahasa ( Linguistic Advisory Board ) memberikan nasihat umum kepada anggota tim-tim penelitian dan arsip serta menyediakan bantuan ketika muncul masalah yang terkait dengan proses pendokumentasian sebuah bahasa.